EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN
Efisiensi merupakan bagian yang
terpenting dalam manajemen. Efisiensi itu mengacu pada hubungan antara keluaran
dan masukan (output/input). Menurut Drucker, efisiensi berarti mengerjakan
sesuatu dengan benar (doing things right), sedangkan efektif adalah mengerjakan
sesuatu yang benar (doing the right things). Dalam bahasa yang lebih sederhana
efesiensi itu menunjukkan kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya
dengan benar dan tidak ada pemborosan. Stiap perusahaan akan beusaha mencapai
tingkat output dan input yang seoptimal mungkin.
Sebaliknya, efektivitas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang
telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target
waktu yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku
menceerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas
operasionalnya. Dengan demikian, antara efektivitas dan efisiensi itu saling
terkait. Organisasi tidak hanya dituntut mengejar tujuan semata, akan tetapi
bagaimana tujuan itu bisa dicapai dengan cara efektif dan efisien.
Banyak. Organisasi yang bekerja
secara efisien tapi belum tentu bisa efektif. Organisasi bisa saja melakukan
tindakan-tindakan yang salah tapi dilakukan secara baik. Misalnya, pemerintah
mengurangi anggaran pendidikan dengan dalih efisiensi anggaran, tapi cara
tersebut dianggap kurang tepat kalau disatu sisi pemerintahan ingin
mencerdaskan kehidupan bangsa. Perusahaan membatasi pengeluaran untuk promosi,
namun menginginkan peningkatan penjualan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan
bahwa organisasi yang mencapai suatu kesuksesan adalah organisasi yang mampu
menciptakan secara bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
Selain pengertian tersebut di atas,
manajemen juga diartikan dalamm berbagai istilah atau sebutan, sehingga dengan
istilah tersebut masing-masing orang dapat memandang manajemen sesuai dengan
cara pandang, namun konsep manajemen tetap mengacu pada perencanaan, pengorganisasian,
pengarahn, dan pengendalian.
1.
Manajemen Sebagai Proses Kegiatan
Sebagai
suatu proses kegiatan, manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan
yang dimulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan serta mengkoordiansikan
apa yang direncanakan sampai dengan kegiatan mengawasi atau mengendalikannya
agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Manajemen sebagai proses lebih
ditekankan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan atau
rangkaian aktivitas dengan proses mana pelaksanaan itu diselenggarakan dan
diawasi.
Proses
manajemen yang dimaksud juga dalam arti suatu rangkaian kegiatan pencapaian
kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan bantuan
orang lain. K arena itu, penyebutan manajemen di sini adalah proses
ditemukannya peluang-peluang yang menguntungkan. Proses pembuatan rencana dan
konsep alternatif, langkah-langkah mncapai tujuan, melaksanakan rencana dan
langkah-langkah tersebut sampai pada upaya mengadakan pengawasan.
2.
Manajemen Sebagai Suatu Ilmu Dan Seni
Manajemen
sebagai ilmu dan seni dapat diartikan sebagai uapaya pencapaian tujuan dengan
pendekatan (approach) menjelaskan fenomena-fenomena dan gejala-gejala manajemen
serta mentransformasikan proses manajemen berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
Komponen kaidah ilmiah di dalam proses pengambilan keputusan ialah kumpulan
pengetahuan tertentu sseperti yang dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau
statement umum yang telah dipertahankan oleh berbagai tingkatan ujian dan pembuktian
serta penyidikan.
Manajemen
sebagai suatu ilmu memiliki ciri-ciri sbb:
·
Prinsip dan
konsep manajemen dapat dipelajari.
·
Decision
making dapat didekati oeh kaidah-kaidah ilmiah.
·
Objek dan
sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen-elemen yang
bersifat materi.
·
Dalam
penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu yang lainnya,
seperti ilmu ekonomi, statistik, akuntansi, dll.
Sedangkan
manajemen sebagai seni diartikan sebagai pendekatan pencapaian tujuan yang
lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan pribadi, bakat dan karakter
pelaku-pelaku manajemen terutama dari unsur manajer atau pimpinan. Unsur seni
dalam manajemen adalah pemakaian pengetahuan pada situasi tertentu yang dilakukan
secara kreatif ditambah dengan skill tertentu.
Manajemen sebagai suatu seni memiliki ciri-ciri sbb:
·
Kesuksesan
dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan
bakat para manajer.
·
Dalam proses
pencapaian tujuan seing kali melibatkan unsur naluri (instinct), perasaan, dan
intelektual.
·
Dalam
pelaksanaan kegiatan, faktor yang cukup yang menentukan keberhasilannya adalah
kekuatan pribadi yang kreatif yang dimiliki.
Dari kedua
ciri manajemen diatas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa proses manajemen
itu tidak hanya berkaitan dengan masalah kebendaan (materi fisik) saja, namun
juga berhubungan manusia. Oleh karena itu, proses pendekatan manajemen tidak
hanya bersifat ilmiah, tetapi juga seni. Perpaduan antara manajemen ilmu dan
seni merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh manajer (pimpinan) dalam suatu
organisasi.
3.
Manajemen Sebagai Profesi
Penekanan
utama dalam penyebutan manajemen sebagai profesi adalah pada kegitan yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau manajer dengan menggunakan keahlian
tertentu. Seseorang yang memiliki keahlian dan keterampilan tertantu akan
memperoleh status dan intensif manakala mereka terlibat dalam organisasi. Oleh
sebab itu mereka yang berkerja dalam organisasi dengan menggunakan keahliannya
dikelompokkan dalam kelompok manajemen profesional. Profesionalise
dikategorikan ke dalam suatu profesi yang memang membutuhkan suatu kehlian
tertentu serta posisi dan keahliannya diakui oleh masyarakat.
4.
Manajemen Sebagai kumpulan Orang Untuk Mencapai Tujuan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara kooperatif
dalam organisasi dan dipinpin oleh seorang pemimpin (manajer) yang bertanggung
jawab penuh atas upaya pencapaian tujuab secara efisien dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar